Sabtu, 26 Maret 2011

KAULAH SEGALANYA UNTUKKU

KAULAH SEGALANYA UNTUKKU
Ungkapan "kaulah segalanya untukku" ini berlebihan. Pemaknaan cinta kepada manusia lain yang tidak sesuai porsinya. Cinta tanpa batas adalah cintanya Allah Sang Pencipta kepada makhlukNya. Jadi, sudah seharusnya yang merupakan segalanya bagi manusia adalah Allah. Dialah Yang menciptakan. Yang Pengasih dan Penyayang. Yang memberi segala kenikmatan bagi seluruh manusia. Yang memberi kehidupan. Yang menggerakkan hati dan pikiran. Allah adalah segalanya bagi kita, manusia. Manusia terhadap manusia lain adalah sama-sama makhluk yang setara tingkatnya. Mereka semua membutuhkan kasih sayang Allah. Jika Allah tidak berkenan memberi panca indera kepada anda, mampukah anda melihat wajah suami atau isteri?. Jika Allah tidak mau menganugerahkan telinga buat anda, mampukah anda mendengarkan suara merdu pasangan anda ? Jika Allah mengambil tangan anda, mampukah anda mengelus-elus tangan pasangan anda ? Maka renungkanlah!. Cara mencintai yang benar adalah mencintai manusia karena Allah. Yaitu mencintai manusia yang mampu mengajak kita untuk semakin mendekat kepada Allah. Bukan malah sebaliknya. Cara membenci yang benar adalah membenci karena Allah. Yaitu membenci manusia yang selalu mengajaknya menjauh dari Allah. Menjauh dari agama. Menjauh dari kebaikan. Dan menjauh dari pencapaian kebahagiaan yang sejati, dunia dan akherat. Maka cintailah manusia yang mengajak pada pendekatan kepada Allah.

Wallohu A'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar